Selasa, 10 Juli 2012

Sekilas Tentang "SELAM"

peralatan scubaSelam atau menyelam artinya bertahan di bawah air. Dalam pengertian cabang olahraga, selam dapat dikategorikan sebagai berikut:
  1. menyelam tanpa alat bantu pernapasan, misalnya snorkeling dan selam bebas, dan
  2. menyelam dengan alat bantu pernapasan, misalnya selam scuba dan surface supplied diving
Selam Scuba adalah penggunaan alat pernapasan bebas untuk berada bawah air dalam waktu lama untuk penyelaman rekreasi dan penyelaman profesional. Biasanya penyelam berenang di bawah air, namun berjalan dan penggunaankendaraan propulsi penyelam juga dimungkinkan. Kata SCUBA merupakan sebuah akronim untuk “Self Contained Underwater Breathing Apparatus”, tetapi telah diterima sebagai kata yang menunjuk ke peralatan scuba.
Dua jenis peralatan scuba adalah “sirkuit-terbuka” Aqua-lung, dikembangkan oleh Jacques Cousteau dan Emile Gagnan dan “sirkuit-tertutup” Rebreather.
 
Keterangan Gambar :
 1: Air Hose, 2: Mouthpiece, 3: Regulator, 4: Harness, 5: Back plate, 6: Tank
sumber :  http://en.wikipedia.org/

Jarak Pandang

Didalam dunia selam scuba (scuba diving) jarak pandang adalah satuan kejernihan air untuk kegiatan menyelam. Biasanya dinyatakan dalam satuan jarak seperti meter dan feet. Semakin jauh jarak pandang kita sewaktu menyelam, air semakin jernih semakin mudah untuk melihat objek selam, sebaliknya semakin pendek jarak pandang, maka kita akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyelaman. Kategori jarak panjang pada saat menyelam adalah :
  • baik adalah diatas 20 meter, biasanya terdapat di pulau yang jauh dari muara sungai yang besar seperti di Bunaken Propinsi Sulawesi Utara
  • sedang antara 8 sampai 20 meter, biasanya terletak di pulau-pulau yang agak jauh dari muara sungai seperti di Kepulauan Seribu
  • buruk kurang dari 8 meter, biasanya terdapat pada pantai-pantai yang dekat dengan muara sungai besar, seperti dipantai utara Jawa.

Tipe-tipe Selam

Tipe-Tipe Selam
Klasifikasi
Aquarium maintenance in large public aquariumsCommercial, scientific
Boat and ship inspection, cleaning and maintenanceCommercial, naval
Cave divingTechnical, recreational
Civil engineering in harbors, water supply, and drainage systemsCommercial
Crude oil industry and other offshore construction and maintenanceCommercial
Demolition and salvage of ship wrecksCommercial, naval
Diver training for rewardProfessional
Fish farm maintenanceCommercial
Fishing, e.g. for abalones, crabs, lobsters, pearls, scallops, sea crayfish, spongesCommercial
Frogman, manned torpedoMilitary
Harbor clearance and maintenanceCommercial, military
Media diving: making television programs, etc.Professional
Mine clearance and bomb disposal, disposing of unexploded ordnanceMilitary, naval
Pleasure, leisure, sportRecreational
Underwater photographyProfessional, recreational
Policing: diving to investigate or arrest unauthorized diversPolice diving, military, naval
Search and recovery divingCommercial
Search and rescue divingPolice, naval
Spear fishingProfessional (occasionally), recreational
Stealthy infiltrationMilitary
Marine biologyScientific, recreational
Underwater tourismRecreational
Underwater archaeology (shipwrecks; harbors, and buildings)Scientific, recreational
Underwater weldingCommercial
Organisasi pelatihan dan sertifikasi olahraga selam
Berikut adalah beberapa organisasi pelatihan dan sertifikasi olahraga selam yang dikenal di Indonesia:
Organisasi
Keterangan
Negara Asal
POSSI
Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia
(Indonesia/Internasional)
Saat ini POSSI bekerjasama dengan Confederation Mondiale des Activites Subaquatiques (CMAS) dalam melakukan pelatihan dan sertifikasi bagi para peselamnya.Perancis
SSI
Scuba School International
Amerika Serikat/International)
Didirikan pada tahun 1970 di California Amerika Serikat oleh Robert A Clark. SSI merupakan lembaga sertifikasi dan pelatihan selam terbaik di dunia. Pusat pelatihan nya terdapat diberbagai belahan dunia,termasuk indonesiaAmerika Serikat
NAUI
National Association of Underwater Instructors [3]
(Amerika Serikat/Internasional).
Didirikan oleh Al Tillman, John C. Jones, Jr., dan Neal Hess pada tahun 1960 di Amerika Serikat. Saat ini NAUI adalah organisasi pelatihan dan sertifikasi selam terbesar kedua di dunia.Amerika Serikat
PADI
Professional Association of Diving Instructors
(Amerika Serikat/Internasional)
Merupakan organisasi terbesar dan paling terkenal di dunia, didirikan oleh Ralph Erickson dan John Cronin pada tahun 1966, dan berpusat di California, Amerika Serikat.Amerika Serikat
ADS-I
Association of Diving School International
(Jepang/Internasional)
Organisasi ini didirikan oleh Noboru Mochizuki pada tahun 1980 dengan nama ADS-Japan dan pada tahun 1993 oleh Questeau dan Gagnan diubah menjadi ADS-International. ADS-I berpusat di Yokohama,Jepang dan Indonesia merupakan salah satu chapter yang paling aktif.Jepang
 Referensi
1.      Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia
2.      Scuba School International Indonesia
3.      National Association of Underwater Instructors
4.      Professional Association of Diving Instructors
5.      ADS International
6.      ADS Indonseia

Siput Batu Laga [Turbo Marmoratus]

siput mata bulanTurbo marmoratus umumnya dikenal sebagai Turban sorban marmer, Turban shell hijau, atau siput hijau atau di Maluku dikenal dengan nama Siput Batu Laga. Ini adalah siput laut dari famili Turbinidae yang besar, dengan tempurung tebal dan operkulum besar mengkilat yang menutup pintu belakang ketika hewan masuk ke dalam shell (cangkang) untuk keamanan dari pemangsa atau ketika merasa terganggu. Selain itu, cangkang dari marmer juga digunakan sebagai nacre dan di beberapa tempat opercula telah digunakan sebagai pemberat kertas.
Cangkang yang berwarna hijau pada waktu muda yang dimiliki siput ini berfungsi untuk melindungi bagian tubuh lunaknya. Pada saat ukuran cangkangnya sudah mencapai 15 cm atau lebih, warna hijau tertutup oleh alga dan biota penempel (fouling organism) sehingga tampak hanya warna cokelat atau putih kusam. Cangkang bagian dalam warnanya tetap mengkilap seperti perak. Tubuhnya terdiri dari badan dan kaki sebagai alat gerak, kepala dengan tentakel dan sepasang mata. Pada tubuh yang lunak menempel operkulum yang tersusun dari zat tanduk berwarna putih berbentuk cembung pada sisi luarnya dan berfungsi sebagai pelindung dirinya dari serangan musuh.
Taksonomi Turbo marmoratus
Empire Eukaryota
Kingdom Animalia
Phylum Mollusca
Class Gastropoda
Order Archaeogastropoda
Family Turbinidae
Genus Turbo
Species marmoratus
Turbo marmoratus Linnaeus, 1758 adalah spesies dari Genus Turbo subgenus Lunatica Röding, 1798
Di Maluku, Turbo marmoratus atau Siput Mata Bulan lebih dikenal dengan nama batu laga atau batu goyang. Ukurannya dapat mencapai 20 cm dan beratnya lebih dari 3 kg. Nelayan telah lama memanfaatkan cangkangnya sebagai bahan kancing baju, kerajinan tangan atau dijual sebagai souvenir dan dagingnya dikonsumsi.

Reproduksi

Turbo marmoratus memiliki sifat seksual dimorfisme artinya jenis kelamin terpisah dan dapat dibedakan secara morfologi. Sifat seksual ini dapat dilihat dari bentuk genital papila yang berfungsi sebagai organ sex. Organ sex jantan berbentuk pipa dengan panjang sekitar 3 – 5 mm berwarna jingga muda sedangkan organ betina bentuknya melebar menyerupai biji kacang dengan ukuran 15 – 20 mm.
Siput hijau yang tinggal di habitat terumbu karang diperkirakan dewasa secara seksual pada ukuran sekitar 110-120 mm . Pada penetasan di Tonga, individu dewasa yang menetas ukurannya lebih kecil, yakni 70-90 mm. Pada garis lintang yang lebih tinggi, siput hijau muncul untuk berkembang biak hanya pada bulan-bulan musim panas ketika suhu air lebih tinggi, tapi di lintang rendah, hewan dewasa berkembang biak berulang kali sepanjang tahun (Yamaguchi, 1993). Fekunditas meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran, tetapi telah diperkirakan sampai 7 juta telur pada bekicot betina yang memiliki berat sekitar 2-kg. Tidak seperti lola, telur dari siput hijau tidak memiliki lapisan jelly.
Organ sex pada siput ini terlindung oleh cangkang sehingga untuk memeriksanya harus dengan mengangkat cangkangnya dan membiarkan bagian tubuhnya yang lunak keluar dengan memberikan siraman air laut lewat selang plastik pada bagian kepalanya. T. marmoratus diperkirakan matang gonad pada umur 3 – 4 tahun dan pertumbuhan cangkangnya 2—3 cm diameter pertahun.
Untuk bereproduksi, sperma laki-laki dan telur perempuan dilepaskan ke dalam kolom air di mana mereka tumbuh dan berkembang menjadi larva planktonik yang umumnya menetap sampai menjadi juvenil beberapa hari.
Potensi Pemanfaatan
cangkang siput batu laga
pemanfaatan cangkang
Turbo marmoratus merupakan salah satu hasil perikanan di Kepulauan Solomon, Papua Nugini dan Vanuatu. Spesies ini hidup di perairan dangkal atau perairan pasang surut daerah rataan terumbu karang. Pada akhir tahun 1980-an nilai ekspor T. marmoratus dari Kepulauan Solomon mencapai 3 ton/ tahun. Papua Nugini mengekspor T. marmoratus sebanyak 60 ton/tahun dalam periode 1950-1984 dan Vanuatu mengekspor 21 ton/tahun antara tahun 1966-1982 (Robert et al. 1982 dalam Liemana 2002). Pemanfaatan yang intens ini merupakan tekanan yang sangat berat terhadap salah sumberdaya perikanan ini. Menurut (Williams. S. 2004) Panen dunia T. marmoratus diperkirakan :
• 800 ton pada tahun 1986
• ton pada tahun 1987 dan 1988
Hal ini terus dipancing oleh penggunaan shell nacreous (cangkang) untuk :
• pembuatan tombol
• Sebagai bahan tatahan untuk vernis, seni kerajinan tangan mebel dan perhiasan
Operkulum berkapur yang berat besar juga bisa dijadikan sebagai barang kerajinan dan perdagangan-shell. Daging hewan ini juga dapat dimakan dan merupakan makanan penting nelayan dan masyarakat lokal di seluruh Indo-Pasifik Barat (Williams. S. 2004). Di beberapa negara seperti Cina dan Jepang, bubuk cangkang digunakan sebagai bahan pengganti kalsium karbonat untuk membuat tanah liat cair dalam produksi keramik. Campuran cangkang keong dan kerikil dapat digunakan sebagai bahan pembuat beton dan semen. Selain itu, zat kapur dari cangkang juga digunakan dalam industri lem atau perekat.

Konservasi
Pelajari lebih lanjut, apa tindakan yang diambil untuk bisa mengembalikan stok yang hilang ?. Turbo marmoratus telah menjadi fokus dari perikanan yang intens selama abad terakhir. Untuk meningkatkan dan mengembalikan stok,, spesies ini telah menjadi fokus dari program budidaya di negara-negara Indo-Pasifik Barat seperti Indonesia dan Vanuatu, dan juvenil telah diintroduksi ke Tonga, Samoa dan Polinesia Perancis Samoa (Bell, J D and Gervis, M.,1999).
Dengan berbagai jenis keong yang ada di Indonesia dan permintaan keong laut yang besar dari negara Eropa, Amerika, dan Jepang, maka pemerintah hendaknya dapat mendukung usaha untuk tujuan ekspor baik dalam skala kecil dan skala menengah. Kampus dengan sumberdaya yang dimilikinya adalah salah satu sumber ilmu yang diperlukan untuk dapat mengelola sumber daya alam tersebut dan hanya dapat berperan efektif jika tersedia basis data tentang potensi dan peluang pengembangannya.

Fakta Unik tentang Ikan


1. Stout infantfish  (Ikan Terkecil di Dunia)
ikan terkecil di duniaIkan Stout infantfish adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) terkecil di dunia. Sejenis ikan kerdil yang bernama latin Stout infantfish ditetapkan sebagai hewan bertulang belakang paling mungil dan paling ringan sedunia. Ikan yang hidup di sekitar perairan Great Barrier Reef, Australia, ini panjangnya hanya 7 milimeter..
stout infantfishSebenarnya, ikan dari Australia itu memiliki saingan, yaitu sejenis ikan yang memiliki nama latinPaedocypris progenetica yang ditemukan di rawa-rawa gambut di Pulau Sumatera. Hewan tersebut memiliki panjang sekitar 7,9 milimeter.
2. Ikan Paus (Ikan Paling Keras Suaranya)
paus biruMenurut para ilmuwan, hewan yang memiliki suara paling keras adalah ikan paus biru (Balaenoptera musculus), yang juga menyandang gelar sebagai hewan terbesar di bumi. Suara ikan paus biru lebih keras daripada suara motor Harley Davidson. Bahkan lebih keras daripada suara konser rock yang paling keras, dan juga lebih keras dari ledakan bom. Seberapa keraskah suara ikan paus biru tersebut? Suara ikan tersebut adalah 188 desibel..! Angka ini sama dengan 1 juta kali suara mesin jet (yang mencapai tingkat kekerasan suara 120-130 desibel). Perlu diingat bahwa tingkat kekerasan suara bertambah secara logaritmis. Ini berarti setiap kenaikan 10 desibel berarti peningkatan intensitas suara hingga 10 kali. Ini adalah salah satu alasan bagi kita semua untuk bersyukur bahwa ikan paus biru tersebut hanya tinggal di dalam laut.
3. Ikan layar (sailfish)
ikan layarIkan yang menjadi favorit para pemancing profesional ini masih menjadi misteri bagi para ahli bidang biologi kelautan karena pergerakan ikan yang enak dagingnya itu sangat cepat dan tingkat perpindahannya (migrasi) sangat tinggi. Selain itu, ikan yang memiliki nama Latin Istiophorus albicans (untuk yang berada di Samudra Pasifik) danIstiophorus platypterus (untuk yang bermukim di Samudra Atlantik) ini tersebar ratusan mil dari pantai. Sehingga sangat sulit bagi para ahli untuk mencari lokasi pasti mereka, melakukan proses tagging (penomeran),serta pengumpulan data. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa ikan ini memang benar-benar ‘cepat’. Percaya tidak, 36 jam setelah bertelur, telur-telur tersebut langsung menetas! Tidak hanya itu,pertumbuhan tubuh mereka sangat cepat, sekitar 6 kaki per tahun….. ~_~

Pengelolaan Terumbu Karang


Latar Belakang
"ikan karang"Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang amat penting bagi keberlanjutan sumberdaya yang terdapat di kawasan pesisir dan lautan, dan umumnya tumbuh di daerah tropis, serta mempunyai produktivitas primer yang tinggi (10 kg C/m2/tahun). Tingginya produktivitas primer di daerah terumbu karang ini menyebabkan terjadinya pengumpulan hewan-hewan yang beranekaragam seperti; ikan, udang, mollusca, dan lainnya.

Aktivitas manusia dalam memanfaatkan potensi sumberdaya terumbu karang sering tumpang tindih dan bahkan banyak diantara aktivitas tersebut menyebabkan kerusakan terumbu karang. Pembukaan hutan mangrove sering menyebabkan penggelontoran sedimen yang tinggi ke perairan karang, lalu lintas kapal diatas perairan karang dapat menyebabkan smashing karang, demikian pula aktivitas pariwisata sering menimbulkan dampak terhadap kehidupan karang.
Apabila kondisi ini terus berlangsung, maka dikhawatirkan ekosistem terumbu karang akan musnah. Karenanya peran serta masyarakat dalam mencintai dan melestarikan terumbu karang sangat dibutuhkan.Salah satu upaya untuk menjaga dan menyelamatkan terumbu karang dari pemanfaatan yang tidak berkelanjutan adalah pengelolaan yang berbasis masyarakat
Pengertian Pengelolaan Berbasis Masyarakat (PBM)
Secara umum, definisi pengelolaan sumberdaya berbasis masyarakat adalah suatu strategi untuk mencapai pembangunan yang berpusat pada manusia, dimana pusat pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan disuatu daerah berada ditangan organisasi – organisasi dalam masyarakat di daerah tersebut, dimana masyarakat sendiri yang mendefinisikan kebutuhan, tujuan, dan aspirasinya serta masyarakat itu pula yang membuat keputusan demi kesejahteraannya.
Pomeroy dan Williams (1994) mengatakan bahwa konsep pengelolaan yang mampu menampung kepentingan masyarakat maupun kepentingan pengguna lainnya adalah konsep Cooperative Management atau disingkat Co-ManagementCo-management didefinisikan sebagai pembagian tanggung jawab dan wewenang antara pemerintah dengan pengguna sumberdaya alam lokal (masyarakat) dalam pengelolaan sumberdaya alam seperti perikanan, terumbu karang, mangrove dan lain sebagainya. Dalam konsep Co-management, masyarakat lokal merupakan partner penting bersama-sama dengan pemerintah dan stakeholder lainnya dalam pengelolaan sumberdaya alam di suatu kawasan. Jadi dalam Co-management bentuk pengelolaan sumberdaya alam di ekosistem terumbu karang berupa cooperative dari dua pendekatan utama yaitu pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah (Goverment Centralized Management) dan pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat (Community Based Management). Pada Goverment Centralized Management, hirarki yang tertinggi hanya memberikan informasi kepada masyarakat, dan selanjutnya dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan pada Community Based Management, hirarki yang tertinggi adalah control yang ketat dari masyarakat dan koordinasi antar area yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
Dengan demikian pengelolaan terumbu karang dengan menggunakan konsep comanagement
diharapkan mampu mencapai tatanan hubungan kerjasama (cooperation), komunikasi, sampai pada hubungan kemitraan. Dalam konsep tersebut, masyarakat local merupakan salah satu kunci dari pengelolaan sumberdaya alam, sehingga masyarakat lokal secara langsung menjadi embrio dari penerapan konsep co-management tersebut.
Penerapan co-management akan berbeda-beda dan tergantung pada kondisi spesifik dari suatu wilayah, maka co-management hendaknya tidak dipandang sebagai strategi tunggal untuk menyelesaikan seluruh problem sumberdaya ekosistem terumbu karang, tetapi dipandang sebagai alternatif pengelolaan yang sesuai situasi dan lokasi tertentu.
"ikan karang" “Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan yang berbasis masyarakat adalah suatu system pengelolaan sumberdaya alam dimana masyarakat lokal terlibat secara aktif dalam proses pengelolaan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya. Pengelolaan disini meliputi berbagai dimensi seperti perencanaan, pelaksanaan, serta pemanfaatan hasilhasilnya”
Pengelolaan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat
Pengelolaan ekosistem terumbu karang pada hakekatnya adalah suatu proses pengontrolan tindakan manusia, agar pemanfaatan sumberdaya alam dapat dilakukan secara bijaksana dengan mengindahkan kaidah kelestarian lingkungan. Apabila dilihat permasalahan pemanfaatan sumberdaya ekosistem terumbu karang yang menyangkut berbagai sektor, maka pengelolaan sumberdaya terumbu karang tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, namun harus dilakukan secara terpadu oleh beberapa instansi terkait.
Pengelolaan sumberdaya ekosistem terumbu karang berbasis masyarakat dalam kajian ini dapat diartikan sebagai suatu strategi untuk mencapai pembangunan yang berpusat pada masyarakat dan dilakukan secara terpadu dengan memperhatikan dua aspek kebijakan yaitu; aspek ekonomi dan aspek ekologi, yang mana dalam pelaksanaannya terjadi pembagian tanggung jawab dan wewenang antara pemerintah disemua level dalam lingkup pemerintahan maupun sektoral dengan pengguna sumberdaya alam (masyarakat). Pemerintah dan masyarakat sama-sama diberdayakan, sehingga tidak ada ketimpangan dimana hanya masyarakat saja yang diharapkan aktif, namun pihak pemerintah juga harus proaktif dalam menunjang program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang ini.
Langkah-langkah dalam pengelolaan sumberdaya terumbu karang berbasis masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Komponen input
Dalam studi awal secara partisipatif, seyogyanya memasukkan segenap unsure kebijakan dalam hal pengelolaan sumberdaya ditingkat nasional dan lokal, diantaranya kebijakan Negara yang dituangkan dalam GBHN yang dijabarkan lebih lanjut kedalam konsep nasional tentang pengelolaan sumberdaya terumbu karang pada tingkat propinsi dan kebijakan-kebijakan lokal lainnya, serta dalam bentuk strategi nasional dalam perencanaan CRRM (Coral Reef Resources Management). Harapannya adalah bahwa dengan segenap informasi yang berkenaan dengan ekosistem terumbu karang ditingkat lokal sampai ditingkat nasional, maka keluaran dari hasil studi ini mampu memberikan gambaran yang cukup akomodatif secara menyeluruh mengenai situasi dan kondisi pengelolaan dan pemanfaatan potensi ekosistem terumbu karang yang ada.

2. Studi Awal Secara Partisipatif
Komponen sumberdaya alam dan sumberdaya manusia merupakan salah satu input penting dalam penerapan konsep pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat. Untuk mencapai tujuan pemahaman yang komprehensif terhadap potensi SDA dan SDM tersebut maka kegiatan studi awal sangat penting untuk dilakukan. Dalam hal ini, masyarakat tidak hanya berperan sebagai objek studi, namun juga berperan sebagai pelaku/subyek dari studi, sehingga hasil dari studi awal tersebut mampu merepleksikan kebutuhan dan keinginan masyarakat lokal, serta dapat memberikan gambaran yang cukup akomodatif secara menyeluruh tentang kondisi dan bentuk pelaksanaan program pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat.
3. Peningkatan Kepedulian dan Pengetahuan Masyarakat
Kegiatan peningkatan kepedulian dan pengetahuan bagi masyarakat sangat tergantung dari kondisi dan struktur masyarakat yang ada. Beberapa kegiatan awal dapat dilakukan dalam rangka sosialisasi dan mencari bentuk – bentuk yang tepat bagi peningkatan kepedulian dan pengetahuan.

4.  Penguatan Kelembagaan, Kebijakan, dan Peraturan
Keberhasilan dari pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat juga tergantung pada penguatan kelembagaan yang dapat dilakukan dengan memperkuat kelembagaan yang sudah ada atau dengan membentuk suatu lembaga baru, memperkuat peraturan dan perundangan yang sudah ada, atau menghapus peraturan perundangundangan yang sudah tidak cocok dan membuat yang baru yang dianggap perlu. Oleh karena itu, perlu adanya kajian yang menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang pengembangan/pengurangan dari kelembagaan dan kebijakan serta peraturan perundangundangan yang ada dalam rangka menunjang kegiatan pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat.
5. Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang Berbasis Masyarakat
Setelah adanya pembekalan bagi masyarakat dan juga penguatan kelembagaan kebijakan yang mendukung, serta pengalaman dalam kegiatan studi awal, maka diharapkan masyarakat mampu menyusun rencana pengelolaan sumberdaya terumbu karang berbasis masyarakat di daerahnya.
Dalam penyusunan rencana pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat diharapkan mampu ; (1) meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya SDA dalam menunjang kehidupan mereka, (2) meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperan serta dalam setiap tahapan-tahapan pengelolaan secara terpadu, dan (3) meningkatkan pendapatan (income) masyarakat dengan bentuk pemanfaatan yang lestari dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.
6. Penentuan Program Pembangunan
Rencana pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat yang telah dibuat, baik yang langsung dibuat oleh komunitas masyarakat maupun hasil penyusunan oleh pemerintah dan telah diterima dalam proses pensosialisasian, kemudian diproses dalam penentuan program pembangunan. Rencana pengelolaan ini sebelumnya harus mendapatkan persetujuan dari LMD, masyarakat, dan kepala desa.
7. Implementasi Rencana
Tahap implementasi merupakan tahap pokok dari system pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat. Pada tahap ini berbagai komponen SDM seperti motivator, tenaga pendamping lapangan dan komponen terkait sudah dipersiapkan. Lembaga adat atau lembaga sejenis lainnya dapat menjadi system bagi pelaksanaan rencana pengelolaan sumberdaya terumbu karang dilokasi tersebut. Dalam kegiatan implementasi tersebut, kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan adalah (a) integrasi ke dalam masyarakat, (b) pendidikan dan pelatihan masyarakat, (c) memfasilitasi arah kebijakan, dan (d) penegakan hukum dan peraturan.
8. Monitoring
Tahap monitoring (pengawasan) dilakukan mulai awal proses implementasi rencana pengelolaan. Pada tahap ini, monitoring dilakukan untuk menjawab segenap pertanyaan tentang efektivitas pengelolaan, atau masalah lain yang terjadi yang tidak sesuai dengan harapan yang ada pada rencana pengelolaan. Monitoring ini sebaiknya dilakukan secara terpadu dengan melibatkan masyarakat local dan stakeholder lainnya.

9. Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap segenap masukan dan hasil pengamatan yang dilakukan selama proses monitoring berlangsung. Evaluasi dilakukan secara terpadu dengan melibatkan masyarakat dan stakeholder lainnya. Melalui proses evaluasi, maka dapat diketahui kelemahan dan kelebihan dari system pengelolaan guna perbaikan system dimasa depan.

Kandungan Zat dalam Air Laut


Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Air laut memang berasa asin karena memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter air laut (1000 ml) terdapat 35 gr. Garam. Kandungan garam di setiap laut berbeda kandungannya. Laut yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya merupakan bagian dari laut Baltik. Laut yang paling asin adalah Laut Merah (dimana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit air masuk dari sungai-sungai).Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya Natrium, Kalium, Kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut menjdai asin karena banyak mengandung garam.
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.
Pada suatu blog saya dapatkan informasi bahwa kadar garam-garaman dalam air laut mempengaruhi sifat fisis air laut seperti densitas, kompresibilitas, titik beku dan temperatur. Beberapa sifat seperti viskositas, daya serap cahaya tidak terpengaruh signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut adalah daya hantar listrik dan tekanan osmosis. Namun hal ini belum saya mengerti sepenuhnya. Yang saya tangkap dari penjelasan blog itu bahwa zat-zat garam-garaman yang uitama yang terkandung dalam air laut adalah Klorida (55%), Natrium (31%), Sulfat (8%), Magnesium (4%), Kalsium (1%), Potasium (1%) dan sisanya kurang dari 1% terdiri dari Bikarbonat, Bromida, Ssam Borak, Strontium dan Florida.
Setelah membaca beberapa sumber ternyata tidak ada saya temukan pospor di dalam air laut. Terus dari mana ya itu warna kilatan hijau saat air laut memercik? Sampai sekarang saya belum tahu. Saya sempat bertanya pada kolom komentar pada salah satu blog yang jadi sumber bacaan saya ini, semoga cepet ada pencerahan. Atau anda bisa membaca langsung pada blog terkait yang jadi sumber postingan saya ini di bawah ini. Informasi selanjutnya menyusul, semoga bisa membantu J.

Tentang UNRI

Universitas Riau, disingkat Unri, adalah perguruan tinggi negeri di PekanbaruIndonesia, yang berdiri pada 25 September 1962Rektorpada tahun 2006 hingga saat ini adalah Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS. Merupakan periode kedua sebagai Rektor Universitas Riau periode 2010 - 2014

About Me

assalamualaikum wr.wb

Nama saya Mutiara Rindu, seorang mahasiswi Universitas Riau (UNRI) Fakultas Perikanan dan Kelautan, Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Perairan angkatan 2010.
Saya lahir tanggal 2 agustus 1992 di Tiku

Mohon maaf jika di dalam blog ini terdapat banyak kesalahan.
maklum, masih belajar.
Saya berharap kritik dan saran yang membangun untuk blog saya ini.
sekian tentang saya.
wasalamualaikum wr.wb

IKHTIOLOGI

Ikhtiologi berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu “Ichthyes” yang artinya ikan dan “Logos” artinya ilmu. Dengan demikian Ikhtiology adalah suatui ilmu pengetahuan yang mempelajari ikan dengan segala aspek kehidupannya. Ikan didefenisikan sebagai binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikiotherm), hidup dalam lingkungan air, pergerakan dan kesetimbangan badannya terutama menggunakan sirip dan pada umumnya bernafas dengan insang
ikhtiologi terbagi atas 2 yaitu ikhtiologi sistematika dan ikhtiologi fungsional, dimana ikhtiologi sistematika berbicara tentang morfologi ikan, sedangkan ikhtiologi fungsional lebig mengarah pada fungsi oragan pada ikan.
Secara garis besar ikan yang terdapat di alam tebagi atas dua group yaitu Agnatha (Ikan yang tidak memiliki rahang) dan Gnathostomata (Ikan yang memiliki rahang). Kedua group ikan tersebuat dikelompokkan ke dalam tiga kelas yaitu Kelas Cephalaspidomophi, Condrichthyes, dan Osteichthyes